PUSKESMAS TURI

Inovasi MANTRI MANIS Puskesmas Turi sudah memiliki HAK CIPTA

berita
18 Juli 2025
91x dilihat
Inovasi MANTRI MANIS Puskesmas Turi sudah memiliki HAK CIPTA

Alhamdulillah, inovasi dari Puskesmas Turi MANTRI MANIS (Melakukan Edukasi dan Test Skrining, Menemukan Mengobati HIV-AIDS) sudah memiliki HAK CIPTA dari Kementerian Hukum (Direktur Jendral Kekayaan Intelektual u.b Direktur Hak cipta dan Desain Industri) dengan nomor pencatatan: 000929060.

MANTRI MANIS merupakan Inovasi asli Puskesmas Turi, bertujuan memberikan edukasi terhadap masyarakat khususnya para remaja dan melakukan skrining untuk menemukan kasus HIV sehingga bisa memberikan pengobatan sepenuh hati , cepat, tanggap dan benar.

Berawal dari keprihatinan terhadap meningkatnya kasus HIV yang ada di wilayah kabupaten lamongan khususnya kecamatan turi terdapat beberapa pasien yang lost to follow up (LFU) dan masyarakat yang memandang negatif pada pasien HIV AIDS sehingga bisa menimbulkan deskriminasi yang mengakibatkan susahnya melakukan skrining HIV pada para populasi kunci (PONCI) maupun calon pengantin (CATIN), semua itu disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV AIDS , sehingga masyarakat juga tidak memahami pentingnya melakukan skrining sejak dini dan pengobatan bagi pasien yang positif.

Permasalahan sebelumnya pada tahun 2021 adalah dari 19 desa wilayah turi belum ada kader remaja kesehatan (0%), jumlah total CATIN yang melakukan skrining HIV 1 dari 177 orang (0.56%),  jumlah skrining PONCI tidak ada (0%), dan jumlah pasien yang tidak rutin menjalani pengobatan adalah 5 pasien dari 29 pasien positif HIV.

Kemenkes melakukan upaya penanggulangan HIV AIDS dengan menempuh jalur cepat 95-95-95, artinya mencapai target indikator  95% estimasi orang dengan HIV diketahui status HIV-nya, 95 % orang dengan HIV mendapatkan pengobatan, dan 95% orang dengan HIV yang diobati mengalami supresi virus.

Penguatan strategi triple 95 dilakukan dengan menggencarkan promosi kesehatan, upaya pencegahan perilaku beresiko, penemuan kasus dan tatalaksana kasus. Kemenkes juga mencantumkan strategi pengendalian HIV AIDS bagian dari standar pelayanan minimum di fasyankes. Strategi ini tertuang dalam peraturan menteri kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang standar teknis mutu pelayanan dasar pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan.

Tujuan Inovasi ini adalah three zero 2030 dapat tercapai yaitu zero infeksi baru, zero kematian HIV AIDS, zero stigma dan deskriminasi, diawali dengan penyuluhan pada masyarakat sehingga terbentuk kader remaja dan kelas CATIN selain untuk menghilangkan deskriminasi. Penyuluhan ini juga bertujuan untuk mempermudah saat petugas melakukan mobileVoluntary Counseling Test (VCT) untuk skrining pada populasi kunci yang beresiko sehingga ketika ada yang terdeteksi reaktif HIV, petugas bisa memberikan edukasi untuk konseling pendekatan dan memulai pemberian obat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien HIV. Petugas juga memantau pengobatan rutin pasien dan kondisinya bisa melalui tatap muka langsung ataupun WhatsApp Group (WA) yang terdiri dari dokter, perawat, apoteker, laborat, dan pasien HIV yang bersedia untuk bergabung dalam Grup WA.

Berdasarkan latar belakang tersebut, programmer HIV AIDS puskesmas turi membentuk inovasi MANTRI MANIS (melakukan edukasi dan tes skrining, menemukan mengobati HIV AIDS) dengan memberdayakan kader remaja, skrining PONCI dengan MOBILE VCT dan  Kelas CATIN serta memberikan pelayan sepenuh hati baik tatap muka atau secara online bagi pasien yang positif untuk melakukan pengobatan.

Kegiatan inovasi ini ditunjang oleh dukungan lintas Sektor (LINSEK) dan tenaga kesehatan puskesmas turi maupun yang ada di desa serta membangun hubungan baik terhadap masyarakat dan kader remaja. 

Dalam aspek sosial, inovasi ini mampu menciptakan kepedulian sekaligus kemampuan penatalaksanaan pengobatan pada pasien HIV dengan cara yang tepat. menciptakan sesuatu yang baru yaitu dengan peran kader remaja, kelas catin, dan peran LINSEK dalam acara mobile VCT, dan konseling bagi pasien positif HIV dengan petugas TIM PDP Puskesmas Turi.

 Dalam aspek ekonomi, mampu memberdayakan masyarakat khususnya para remaja bisa mendapatkan ilmu tanpa biaya, untuk PONCI tidak perlu datang kelayanan kesehatan untuk melakukan skring test HIV karena petugas akan melakukan mobile VCT, dan untuk pasien-pasien ODHIV mereka bisa berkonsultasi secara gratis melalui wa group tanpa harus mengunjungi tenaga kesehatan terdekat saat ada keluhan.


Inovasi MANTRI MANIS jika dilaksanakan dengan baik akan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat khususnya para remaja, meminimalisir deskriminasi HIV AIDS, memberikan kesadaran dalam melakukan skrining dan pengobatan HIV AIDS secara dini , sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kesehatan.


PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

  • Jln. Raya Lamongan -Babat No.543 Kec.Turi Kab.Lamongan
  • puskesmas.turi7@gmail.com
  • (0322) 323776
  • +6287848757618
Logo Branding Lamongan
© 2025 Puskesmas Turi Kabupaten Lamongan