“Mengenali gejala malaria pada anak penting agar pengobatan bisa segera dilakukan untuk mencegah masalah serius. Ada berbagai gejala yang bisa anak alami, mulai dari demam tinggi, hingga nyeri tubuh.”
rang tua perlu waspada bila anak mengalami demam tinggi dan menggigil. Sebab, hal itu bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan serius, salah satunya malaria.
Penyakit yang satu ini sering terjadi di negara tropis, seperti Indonesia. Si Kecil bisa terkena malaria bila nyamuk yang terinfeksi menggigit tubuhnya.
Bila tidak segera mendapatkan penanganan, penyakit tersebut bisa berakibat fatal. Karena itu, orang tua perlu tahu gejala malaria pada anak agar bisa mewaspadainya.
Malaria adalah penyakit berbahaya yang terjadi akibat parasit Plasmodium yang bisa menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Anak-anak merupakan kelompok yang rentan mengalami sakit parah akibat infeksi ini, karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.
Dengan mendeteksinya lebih dini, dokter bisa segera memberikan pengobatan dan mencegah komplikasi terjadi. Itulah mengapa penting untuk mengenali gejala malaria pada anak.
Berikut gejala malaria pada anak secara umum:
Demam tinggi adalah salah satu gejala utama malaria pada anak-anak. Gejala ini bisa meningkat secara bertahap selama 1 hingga 2 hari atau meningkat secara tiba-tiba hingga 40 derajat Celsius atau lebih tinggi.
Selain demam, anak yang terinfeksi malaria biasanya juga akan mengalami kedinginan atau menggigil dan mudah berkeringat.
Ini bisa menjadi pertanda malaria pada anak yang lebih kecil. Hal itu karena bayi dan anak yang masih kecil belum bisa menyampaikan ketidaknyamanan yang ia rasakan dengan baik, sehingga ia akan lebih rewel dan mudah menangis tanpa sebab.
Bila Si Kecil jadi mudah mengantuk dan terlihat lemas atau kelelahan, hal itu juga patut ibu waspadai. Sebab, itu bisa menjadi gejala malaria pada anak.
Berkurangnya nafsu makan secara drastis juga bisa menjadi gejala awal malaria pada anak.
Jangan menyepelekannya, karena gejala ini bisa membuat anak kekurangan nutrisi dan semakin lemas.
Karena demam atau ketidaknyamanan lainnya, anak yang terkena penyakit ini bisa sulit tidur dan menjadi rewel.
Mual dan muntah juga bisa terjadi pada anak yang terinfeksi penyakit ini. Gejala ini bisa membuat anak dehidrasi, kekurangan nutrisi, dan juga lemas.
Pada anak yang lebih besar, mereka bisa mengalami gejala seperti yang orang dewasa alami. Salah satunya adalah sakit kepala dan nyeri tubuh.
Jika anak menunjukkan gejala-gejala di atas, terutama demam yang sangat tinggi, sebaiknya segera bawa anak ke dokter agar bisa mendapat penanganan secepatnya. Dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat untuk anak.
Untuk mempercepat penyembuhan, orangtua juga bisa melakukan perawatan rumahan, seperti:
Ketika terserang penyakit ini, salah satu hal yang bisa mempercepat penyembuhan adalah dengan istirahat yang cukup. Oleh karena itu, pastikan anak beristirahat yang cukup.
Namun, karena demam atau ketidaknyamanan lainnya, anak mungkin bisa sulit tidur. Nah, ibu bisa membantu anak tidur dengan nyenyak dengan memakaikan baju yang longgar dan nyaman, mengatur suhu ruangan yang sejuk untuk anak dan menyelimutinya.
Selain memastikan Si Kecil cukup istirahat, hal lain yang perlu ibu lakukan adalah memastikannya mendapat asupan nutrisi yang cukup dari makanan.
Walaupun Si Kecil mungkin tidak nafsu makan, pastikan perutnya selalu terisi dengan makanan yang kaya nutrisi. Ibu mungkin bisa membuatkan makanan yang lembut dan mudah dikonsumsi.
Tak kalah penting, pastikan juga Si Kecil banyak minum air putih. Ini akan membantu menurunkan demamnya dan mencegah dehidrasi.
Itulah sedikit penjelasan tentang malaria pada anak yang perlu orangtua waspadai. Bila Si Kecil sakit, tidak usah panik.
Ibu bisa ke puskesmas terdekat.